BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam bab ini adalah proses manufaktur, kita akan membahas bagaimana komputer digunakan untuk meningkatkan sistem manufaktur fisik.Penggunaan komputer ini meliputi CAD atau komputer untuk desain kemudian kita akan melihat kembali evolusi yang terjadi dalam sistem informasi manufaktur dengan melakukan pembahasan mengenai sistem reorder point atau sistem point pemesanan kembali
Kita akan menggunakan model grafik sebagai dasar pembahasan kita terhadap sistem informasi manufaktur yaitu sistem konseptual yang digunakan untuk mengelola sistem manufaktur fisik. kita akan membahas setiap subsistem
BAB II
SISTEM INFORMASI ORGANISASIONAL
2.1 Komputer Dalam Manufaktur
Manajer manufaktur bertanggung jawab untuk mengelola arus bahan dari pemasok melalui proses transformasi dan untuk memasarkan distribusi. baik personel maupun mesin digunakan untuk memperlancar dan mempermudah arus ini. Dalam perusahaan manufaktur sebagian besar pekerja dipekerjakan pada fungsi manufaktur juga banyak pekerjaan yang dilakukan oleh mesin yang berfungsi untuk memindahkan bahan disepanjang pabrik dan mesin ini juga digunakan untuk mentransformasi bahan menjadi produk
Manajer manufaktur telah memanfaatkan teknologi komputer dengan dua cara dasar seperti yang dilakukan oleh manajer lain diperusahaan, manajer manufaktur telah menerapkan komputer sebagai sistem informasi. namun ada aplikasi lain yang bersifat khas bagi area manufaktur, Komputer digunakan untuk meningkatkan sistem fisik dengan cara menjalankan proses fisik atau mengontrol proses tersebut bukannya digunakan untuk memperoleh informasi
2.2 Model Sistem Informasi Manufaktur
Ada 3 model sistem informasi manufaktur yaitu :
- Subsistem Input
ada tiga subsitem yang mengumpulkan data dan memasukkannya kedalam database yaitu
1. Subsistem pemrosesan data
2. Subsistem teknik industri
3. Subsistem inteligensi manufaktur
- Subsistem Output
1. Subsistem produksi
2. Subsistem inventarisasi
3. Subsistem kualitas
4. Subsistem biaya
2.2.1 Subsistem Pemrosesan Data
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi akan lebih baik bila dilakukan dengan menggunakan terminal pengumpulan data, pekerja produksi memasukkan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca oleh mesin dan keyboard media tersebut biasanya berbentuk dokumen yang mempunyai kode bar yang dapat dibaca secara optis. Media lainnya adalah dokumen yang dilengkapi dengan penandaan pensil yang dapat dibaca secara optis dan lencana plastik yang dilengkapi dengan kepingan yang dibaca secara magnetis
Setelah data terbaca ia ditransmisikan kekomputer sentral tempat ia digunakan untuk memperbaharui database untuk mereflesikan status sistem fisik pada saat itu
2.2.2 Subsistem Tehnik Industri
Insinyur industri (II) mengawasi operasi manufaktur dan membuat rekomendasi untuk perbaikan, II adalah jenis analisis sistem yang mengkhususkan diri pada desain dan operasi sistem fisik namun juga mempunyai pengetahuan mengenai sistem konseptual. II dapat terlibat dalam perancangan setiap subsistem output dari sistem informasi manufaktur dan juga sistem pemrosesan data input
Bagian tugas II adalah menyusun standart produksi, yang merupakan unsur penting dalam penerapan manajemen dengan pengecualian pada bidang manufaktur. II dapat membuat standart dengan cara mempelajari proses produksi agar dapat menentukan berapa lama proses tersebut berlangsung, standart tersebut disimpan dalam database dan dibandingkan dengan data penampilan yang sebenarnya yang ditunjukkan oleh sistem pemrosesan data. varian kekecualian dilaporkan kepada manajemen
2.2.3 Subsistem Intelegensi Manufaktur
Baik pemrosesan data maupun teknik industri mengumpulkan data terutama secara internal namun mereka perlu juga mengumpulkan data yang menjelaskan aktvitas elemen lingkungan yang menjadi tanggung jawab fungsi manufaktur elemen tersebut adalah serikat pekerja dan pemasok, serikat pekerja memberikan sumber personel dalm berbagai perusahaan dan mempengaruhi cara penggunaan sumber tersebut. Pemasok memberikan sumber bahan dan mesin
Walaupun pabrik telah diotomasi dengan baik, ia masih menugaskan manusia untuk memelihara dan memonitor mesinnya. Semua organisasi juga membutuhkan sumber bahan dan mesin yang diperoleh dari pemasok, Manajer manufaktur harus memelihara sumber pekerja dan bahan mesin bila menginginkan mereka dapat digunakan ketika diperlukan
2.2.4 Subsistem Produksi
Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksi terutama untuk mengelola proses produksi harian, penggunaan lain dari subsistem produksi adalah untuk memberikan dukungan kepada manajer dalam membuat fasilitas produksi yang baru. Keputusan seperti ini biasanya dibuat oleh manajemen tingkat puncak karena adanya pengaruh jangka panjang dan jumlah investasi yang besar
2.2.5 Subsistem Inventarisasi
Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas inventarisasi bahan mentah dan inventarisasi proses kerja. pemasaran dalam beberapa contoh bertanggung jawab atas inventarisasi barang jadi. record invetarisasi menunjukkan apa yang harus ada dan perhitungan fisiknya yang disebut cycle counts dibuat secara berkala untuk memastikan bahwa record konseptual dalah benar
2.2.6 Subsistem Kualitas
Sebagian besar perusahan berharap untuk mencapai tingkat kualitas tertentu dalam produksinya namun demikian tidak cukup bagi perusahaan tersebut bila hanya mengecek kualitas produknya selagi produk tersebut berada pada jalur asembling akhir. Bener-benar terlambat bila pada point tersebut kita baru mempertimbangkan kualitas yang akan kita hasilkan. Kontrol kualitas harus dilakukan dari awal proses produksi yaitu sejak penerimaan bahan mentah orang yang melakukan cek kualitas ini disebut qulity control inspector (pengawas kontrol kualitas) atau hanya disebut inspector. Ia dapat menggunakan terminal pengecekannya dalam database
2.2.7 Subsistem Biaya
Subsistem ini dapat berisi program yang digunakan untuk membuat laporan berkala dan laporan khusus laporan berkala dapat dicetak dan didistribusikan atau ia dapat disimpan dalam form yang telah diformat sebelumnya kedalam database agar ia dapat dipanggil kembali nantinya
2.3 Model Sistem Informasi Pemasaran
Semua keputusan yang dibuat oleh manajer pemasaran berkaitan dengan satu unsur campuran atau lebih, Karena unsur tersebut dapat dengan baik mengkategorisasikan keputusan pemasaran. maka mereka dapat digunakan pula untuk mengkategorisasikan aktivitas sistem informasi pemasaran secara baik, tiap bagian atau subsistem dari sistem informasi pemasaran dapat mendukung kelompok keputusan tertentu. inilah cara yang dilakukan Brien dan Stafford dan kita akan membahasnya secara lebih jauh. sistem informasi pemasaran akan kita bagi menjadi subsistem agar menghasilkan output yang dapat menjelaskan setiap unsur campuran tersebut
2.3.1 Subsistem Pemrosesan Data
Subsistem pemrosesan data menghasilkan beberapa output informasi yaitu statement income dan balance sheet. semua laporan dibuat dengan data dari database yang telah dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, kebanyakan data yang digunakan untuk merespon query database oleh manajer berasal dari data yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan data.
Kita juga membahas mengenai cara eksekutif perusahaan dalam menggunakan model penentuan harga (pricing) untuk mengukur pengaruh perubahan harga terhadap laba, sebagian besar data yang dimasukkan kedalam layar input yang dikumpulkan oleh sistem pemrosesan data sebagian besar data yang digunakan oleh expert sistem dicukupi oleh sistem pemrosesan data dengan cara yang sama
2.3.2 Subsistem Riset Pemasaran
Manajer pemasaran dapat melakukan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi namun sebagian besar aktivitas ditujukan pada pelanggan dan prospek. Pemasar menggunakan istilah consumer (konsumen) untuk menjelaskan kedua kelompok tersebut. Marketing research (penelitian pemasaran) meliputi studi mengenai konsumen yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan merekadan menentukan mengapa mereka membeli atau tidak membeli produk perusahaan
2.3.3 Subsistem Intelegensi Pemasaran
Tiap area fungsional mempunyai tanggung jawab pokok untuk menginterface perusahaan dengan elemen tertentu yang ada dalam lingkungan bahwa pemasaran mempunyai tanggung jawab atas pelanggan dan kompetisi, manufaktur mempunyai tanggung jawab atas pemasok dan serikat buruh. keuangan mempunyai tanggung jawab atas pemegang saham atau pemilik dan masyarakat atau lembaga keuangan. Semua manajer perusahaan khususnya eksekutif mempunyai tanggung juntuk menetapkan dan memelihara hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat lokal
2.3.4 Subsistem Produk
Produk bisanya merupakan unsur pertama dalam campuran pemasaran yang dispesifikasi, perusahaan menentukan untuk memberikan produk yang memberi kepuasan kepada kebutuhan pasar. dengan demikian unsur yang lainnya akan dapat diidentifikasi dan dideskripsikan
2.3.5 Subsistem Promosi
masih sangat sulit untuk menerapkan komputer untuk bidang promosi, perusahaan telah menggunakan data dari sistem pemrosesan data untuk melakukan analisis penjualan sejak tidak digunakannya kartu berlubang lagi, namun laporan yang dibuat hanya memberikan gambaran yang telah lewat. Adapun penggunaan komputer yang sedikit yang diterapkan pada periklanan disebabkan karena adanya sifat yang kreatif
2.3.6 Subsistem Harga
Bidang harga mempunyai urutan kesulitan yang kedua setelah promosi dalam hal pemberian dukungan keputusannya, berdasarkan kebijaksanaan dalam penentuan harga oleh perusahaan
1. Penentuan harga berdasarkan biaya
2. Penentuan harga berdasarkan permintaan
2.3.7 Subsistem unsur terpadu
Subsistem ini memberikan dukungan terhadap manajer bila unsur dari campuran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk strategi tertentu. Hal ini dilakukan dengan memproyeksikan hasil yang mungkin didapat dari berbagai campuran
BAB III
KESIMPULAN
Model sistem informasi pemasaran yang kita bahas didasarkan pada hasil karya awal dari para teoritis bidang pemasaran. Subsistem input mengumpulkan data internal dan lingkungan dan memasukkannya kedalam database. Subsistem output mengubah data menjadi informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, subsistem input meliputi pemrosesan data, penelitian pemasaran, dan intelegensi pemasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar